Kami Membuka Forum IniKarena Ingin Membuat Sungai Cikapundung Menjadi Asri Dan Lebih Hidup Ada Ide Posting Key

Minggu, 29 Januari 2012

Pengaruh Pola Kehidupan Masyarakat Terhadap Pelestarian Lingkungan Sungai

Permasalahan
Daerah tangkapan air untuk kali Dengkeng bagian hulu merupakan daerah perbukitan kapur yang kebanyakan sudah gundul, sehingga mudah terjadi erosi. Percepatan erosi terjadi karena ulah manusia itu sendiri dengan penebangan pohon-pohon, pembakaran semak-semak, pembajakan tanah secara tidak teratur, dll. Dengan demikian setiap turun hujan terjadi banjir, yang membawa endapan hasil letusan gunung merapi yang pengaruh air hujan bergerak turun dari lereng merapi ke kali dengkeng sehingga timbul arus deras.
Mengingat gunung merapi masih aktif maka suplei sedimen akan berlangsung terus menerus, sehingga bangunan pengendali sedimen tidak akan mampu menahan suplei sedimen.
Disamping masalah sedimen yang perlu ditangani, ada masalah lain yaitu masalah kerusakan alur dan tanggul sungai. Permasalahan yang lain pada daerah ini adalah masalah penambangan material dan tanggul sungai. Dengan pengambilan material dari badan sungai maka struktur material badan sungai dapat berubah dan menyebabkan bertambahnya kandungan sendimen dihilir penggalian.
Dampak yang diakibatkan adanya erosi akan menyebabkan beberapa hal (lihat gambar). Sedang akibat yang ditimbulkan dari pengambilan endapan secara liar akan mengakibatkan pengrusakan bangunan-bangunan persungaian seperti pelindung tebing, jembatan, dan tanggul sungai.
Pembahasan masalah
1. Pencegahan terjadinya erosi dari bidang pertanian
a. Mencegah pembukaan tanah didaerah yang keadaannya dapat menjadi berbahaya, dengan demikian dipertahankan vegetasi yang telah ada. Vegetasi/tajuk tanaman akan berfungsi mengabsorbsi pukulan air hujan sehingga dengan cara demikian akan memperkecil pengaruh pukulan butir hujan terhadap permukaan tanah
b. Perlu diusahakan pembajakan tanah pertanian menurut kontur (contour ploughing)
c. Didaerah hulu sungai yang merupakan daerah dengan hujan lebat, agar dibuat lapangan berpetak-petak (waffle fillerds)
d. Penggunaan rotasi tanaman, sehingga ada fariasi system akar dalam tanah.
e. Perlu diusahakan tanaman yang berbeda-beda
2. Pengendalian erosi dari bidang teknik sipil
Pada dasarnya adalah usaha-usaha untuk mencegah dan menanggulangi akibat adanya butiran tanah dari asalnya, terjadinya angkutan sedimen dan pengendapan ditempat-tempat yang tidak dikehendaki.
Sasarannya yaitu:
- Mencegah terjadinya erosi
- Mengendalikan angkutan sedimen
- Mengendalikan sedimentasi
3. Pencegahan terjadinya kerusakan lingkungan sungai dari unsur pengelola sungai
Perlu adanya peraturan yang memberi ketentuan mengenai ruas badan sungai yang boleh dan larang tambang. Hal ini telah dituangkan dalam bentuk keputusan sbb:
- Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No: 458/KPTS/1986, tentang ketentuan pengamanan sungai dalam hubungannya dengan penambangan bahan galian golongan C.
- Keputusan Direktorat Jenderal Pengairan No: 176/KPTS/A/1987, tentang petunjuk pelaksanaan ketentuan pengamanan sungai dalam hubungannya dengan penambangan bahan galian golongan C.
Kesimpulan
Kepedulian masyarakat terhadap kelestarian fungsi sungai sudah mulai meningkat, tetapi masih perlu upaya peningkatan melalui peran serta para ahli dalam bidang persungaian. Perlakuan masyarakat terhadap pengairan sungai maupun wadah air khusus pada daerah padat penduduk sangat berpengaruh terhadap sungai itu sendiri, sehingga upaya pelestarian fungsi dan manfaat sungai tak dapat diselesaikan dengan teknologi persungaian saja. Perlu pemanfaatan struktur lembaga/instansi Dinas Pekerjaan Umum Pengairan terhadap upaya perlindungan, pengembangan, pengamanan dan pengendalian sungai.

Sumber Pemahaman Jurnal : http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/623961723.pdf

Tidak ada komentar: